Ide + Dream + Hope

Monday, June 25, 2007

Bus Kota ku yang Ngebut

naik bus kota di jakarta, kita akan disuguhi atraksi balapan, kejar-kejaran, berhenti mendadak, berhenti di belokan, menurunkan penumpang di tengah jalan, atau bahkan lambat walau lampu sudah hijau.

Seperti tadi pagi. Naik bus reguler 46 UKI-Grogol, bus PPD, import bekas dari jepang. Padahal kalau dilihat desainnya, bus itu pastilah tidak dirancang untuk ngebut atau ngerem mendadak. tempat duduk sedikit, jadi kebanyakan berdiri, seperti bus trans jakarta. Ini untuk memudahkan keluar masuk penumpang, karena ruang jadi lebar dengan kursi yang sedikit.

Untuk yang berdiri, ada pegangan seperti cincin, ada talinya. Mirip dengan trans jakarta. Berarti bus ini dirancang untuk berjalan dengan pelan dan berhenti juga dengan pelan, tak sampai menimbulkan goncangan yang besar.

tapi bus kita, jakarta, lain. kalau lagi tergesa apapun di terobos, kejar-kejaran seperti balapan formula satu, padahal mesin sudah tua. akibatnya, asap hitam keluar dengan banyaknya. Kalau di lampu merah, pas lampu menyala hijau tapi dibelakang ada saingannya, biasanya bisa dengan jurusan yang sama, maka dipelan-pelan, setelah hampir merah baru dikebut. Tujuannya biar bus di belakangnya terhenti dilampu merah.

pernah juga, bus melaju dengan cepatnya, menyalib, padahal ada penumpang yang teriak bilang "kiri-kiri", tetap saja pak sopir ngebut. menyalip, setelah berhasil kemudian masuk kek iri dengan cepat, menurunkan penumpang dengan "memaksa" dan tancap gas lagi. Akibatnya bus yang tadi di salip tak bisa mengejar lagi.

Melihat angkitan di jakarta memang memprihatinkan, sangat tidak layak. ada yang bodynya sudah keropos, karatan, knalpotnya keluar asap hitam, suspensi tak pernah diperiksa jadi keras, remnya mendadak, dan lain-lain. Apakah memang pemilik bus tak bisa mengganti bus dengan yang baru?

memang penumpang butuh. dan di jakarta, bus sejelek apapun, tetap laku, daripada terlambat ke tempat kerja. Jam 8 pagi atau jam 5 sore, ibaratnya, bus asal bisa jalan, cukup. ini mungkin yang membuat para pemilik angkutan umum sayang untuk mengganti dengan mobil yang baru. "begini saja laku".

saya belum pernah ke jepang, seperti apa transportasinya, tapi melihat bus yang di ekspor ke Indonesia katanya bus bekas, tapi masih bagus. di sana sudah harus masuk pengepakan, dipakai di indonesia menajdi angkutan yang bagus. Berarti di sana bus yang baru seperti apa ya? Lihat juga KRL bekas dari jepang yang di sana kabarnya sudah tak layak pakai karena tahun operasinya sudah terlewati, di jakarta jadi KRL eksekutif. beda yan jepang samanegara kita.

Kapan jakarta punya angkutan umum yang manusiawi, cepat, aman, nyaman. bus trans jakarta memang sudah menuju ke arah itu. tapi belum didukung oleh sistem transportasi umum yang memadai. lepas dari trans jakarta kita masih harus menghadadapi bus-bus dan angkot yang liar. kalau hanya membangun trans jakarta, tanpa membereskan sistem transportasi umum, ya akan seperti ini terus. yang nyaman hanya kelas-kelas eksekutif, kelas ekonomi tetap sepertip pasar.

Kapan ya jakarta mempunyai angkutan umum senyaman trans jakarta kalau lagi longgar?

No comments: