Ide + Dream + Hope

Tuesday, June 19, 2007

Mencintai atau Sekedar (?)

pernah patah hati? sakit sekali rasanya. mengapa bisa menimpaku, mengapa kau tega melakukan itu, dan mengapa 'kesenanganku' hilang begitu cepat?

pernah patah hati? sakit sekali rasanya. mengapa bisa menimpaku, mengapa kau tega melakukan itu, dan mengapa 'kesenanganku' hilang begitu cepat?

pernah merasakan jatuh cinta (hasrat yang begitu menggebu?). inginnya ketemu, tiap hari disisinya, melewati segala rasa-waktu-suasana-bersama.

pernah punya mantan tapi masih berhubungan? masih telpon-telponan, sms an, atau bahkan ketemuan? apa artinya ini?

orang yang putus cinta pasti pernah merasakan sakit, dan salah satu yang kena sasaran di salahkan adalah mantan pasangan, sebagai tak setia, pembohong, dll. namun perasaan sayang ( atau apalah) sering membuat kita memaafkan semua kesalahannya. dia juga manusia biasa, kita juga pernah salah seperti itu, kalau kita yang di posisinya belum tentu kita bisa setia.

memaafkan, sehingga kita masih menjalin hubungan (rahasia) dengannya. telpon malam, email, bahkan ajakan ketemuan ( selingkuh). benarkah kita telah memaafkannya, benarkah kita mencintainya?

dia, mantan, telah menjadi milik orang lain, memilih yang lain, sudah menjadi alasan yang sangat kuat untuk tak lagi mengingatnya. menjalin hubungan dengannya lagi juga akan bertabrakan dengan beberapa pertanyaan: benarkah kita mencintainya, dan bagaimana perasaan pacar resmi dia kalau dia tahu, bagaimana kalau kita pada posisi yang dikhianati, bagaimana harga dirimu kalau dia tahu, apa pertanggungjawaban kamu terhadap hati nuranimu?

benarkah juga kita telah memaafkannya? yang masih tak terima dengan apa yang telah terjadi, yang terus menanyakan, kenapa kau dulu mengkhianatiku? atau ngambeg kalau lagi telpon kemudian di putus tiba-tiba karena ada pacarnya. kalau kondisinya seperti ini, apakah kita telah memaafkan?

mencintai berarti mencintai, tak merusak, tak mengotori. apakah mengajak selingkuh termasuk mencintai? "aku masih mencintaimu, aku kangen kamu, mau ketemu". mengajak selingkuh berarti menjerumuskan dia dalam posisi sangat sulit. mengkhianati pasangan, yang berarti menurunkan harga dirinya, dan menunjukkan bahwa dia tak setia. apakah kalau ketahuan kemudian dia minta pertanggungjawaban kita akan menerima? (ya terpaksa, mungkin itu jawabannya).

dilematis? sebenarnya tidak. kalau kita mau jujur pada diri sendiri, berdamai dengan kenyataan. mantan, sedekat apapun dulu, semesra apapun, sekuat apapun kenangan yang pernah dibuat, tetaplah mantan. dulu iya, sekarang?

jujur bahwa hati kita berontak kalau melakukan sesuatu yang melanggar. mencintai tak bisa sekaligus menjerumuskan. perasaan suka kalau ada, harus dikaji ulang, benarkah itu cinta, ataukah sekedar nafsu petualangan?

jujur pada nurani, jujur pada diri sejati. mencintai (atau sekedar?)



No comments: