Ide + Dream + Hope

Wednesday, June 13, 2007

Purworejo, 1.601 Siswa Dinyatakan Tak Lulus UN

Purworejo, CyberNews. Sebanyak 1.601 siswa atau 16,08 persen peserta ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK di Kabupaten Purworejo dinyatakan tidak lulus. Dari total peserta 9.951, yang lulus UN sebanyak 9.951 atau 83,92 persen. Hasil pengumuman tersebut diketahui, Rabu (13/6) malam setelah diambil panitia UN Purworejo dari Dinas Pendidikan Provinsi. Malam itu juga sejumlah kepala sekolah langsung mengambil amplop yang berisi pengumuman.

Purworejo, CyberNews. Sebanyak 1.601 siswa atau 16,08 persen peserta ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK di Kabupaten Purworejo dinyatakan tidak lulus. Dari total peserta 9.951, yang lulus UN sebanyak 9.951 atau 83,92 persen. Hasil pengumuman tersebut diketahui, Rabu (13/6) malam setelah diambil panitia UN Purworejo dari Dinas Pendidikan Provinsi. Malam itu juga sejumlah kepala sekolah langsung mengambil amplop yang berisi pengumuman.

Secara terperinci, peserta UN SMA/MA berjumlah 3.834, yang lulus berjumlah 3.445 atau 89,9 persen dan yang tidak lulus berjumlah 389 atau 10,2 persen. Sedangkan peserta SMK keseluruhan berjumlah 5.728, yang dinyatakan lulus 4.516 atau 78,8 persen dan yang tidak lulus berjumlah 1.212 atau 21,2 persen.

Dengan demikian, jumlah peserta yang tidak lulus sebagian besar peserta dari SMK. Kendati demikian, secara umum angka kelulusan tahun ini sebesar 83,92 persen meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 78 persen.

“Kami sangat bersyukur angka kelulusan di sini bisa melampaui target kami 80 persen. Bahkan meningkat cukup banyak dibanding tahun lalu,” ujar Kasie SLTP/SMA Burhanuddin yang juga wakil ketua panitia UN kemarin malam.

Lebih lanjut diungkapkan Burhanuddin, pengumuman kepada walimurid besar kemungkinan tidak serempak. Ini dikarenakan sekolah telah menjadwalkan pengumuman pada tanggal 16 Juni, sementara pengumuman dari provinsi jauh lebih cepat dari jadwal semula.

Dinas Pendidikan mempersilahkan kepada masing-masing sekolah untuk mengumumkan. Pihak sekolah tidak diharuskan mengumumkan pada tanggal 16 Juni. “Jika ada yang sudah mau mengumumkan tanggal 14 (kemarin) kami persilahkan. Hanya batas maksimalnya tanggal 16 Juni,” katanya.

Namun, sejak tanggal 14 Juni Dinas Pendidikan sudah meminta bantuan aparat keamanan untuk mengamankan suasana dari kemungkinan ekses negatif pengumuman. Terutama di lingkungan sekolah yang mengumumkan lebih awal.

Sejumlah kepala sekolah kemarin malam mengatakan, meskipun penguman dari provinsi sudah turun, namun mereka tetap akan mengumumkan hasil UN tersebut sesuai jadwal semula.

Pertimbangannya, jika diajukan pihak sekolah banyak yang belum siap. Terutama menyangkut pemanggilan walimurid yang terlanjur dijadwalkan tanggal 16 Juni sekaligus kegiatan perpisahan.

Sementara kepada para siswa yang dinyatakan lulus, Dinas Pendidikan mengimbau agar tidak meluapkan kegembiraannya dengan cara berlebihan. “Syukur harus. Tapi tidak perlu melakukan aksi coret-coretan,” sarannya.( suaramerdeka//nur kholiq/Cn08)

No comments: