Ide + Dream + Hope

Monday, June 25, 2007

Bus Kota ku yang Ngebut

naik bus kota di jakarta, kita akan disuguhi atraksi balapan, kejar-kejaran, berhenti mendadak, berhenti di belokan, menurunkan penumpang di tengah jalan, atau bahkan lambat walau lampu sudah hijau.

Seperti tadi pagi. Naik bus reguler 46 UKI-Grogol, bus PPD, import bekas dari jepang. Padahal kalau dilihat desainnya, bus itu pastilah tidak dirancang untuk ngebut atau ngerem mendadak. tempat duduk sedikit, jadi kebanyakan berdiri, seperti bus trans jakarta. Ini untuk memudahkan keluar masuk penumpang, karena ruang jadi lebar dengan kursi yang sedikit.

Untuk yang berdiri, ada pegangan seperti cincin, ada talinya. Mirip dengan trans jakarta. Berarti bus ini dirancang untuk berjalan dengan pelan dan berhenti juga dengan pelan, tak sampai menimbulkan goncangan yang besar.

tapi bus kita, jakarta, lain. kalau lagi tergesa apapun di terobos, kejar-kejaran seperti balapan formula satu, padahal mesin sudah tua. akibatnya, asap hitam keluar dengan banyaknya. Kalau di lampu merah, pas lampu menyala hijau tapi dibelakang ada saingannya, biasanya bisa dengan jurusan yang sama, maka dipelan-pelan, setelah hampir merah baru dikebut. Tujuannya biar bus di belakangnya terhenti dilampu merah.

pernah juga, bus melaju dengan cepatnya, menyalib, padahal ada penumpang yang teriak bilang "kiri-kiri", tetap saja pak sopir ngebut. menyalip, setelah berhasil kemudian masuk kek iri dengan cepat, menurunkan penumpang dengan "memaksa" dan tancap gas lagi. Akibatnya bus yang tadi di salip tak bisa mengejar lagi.

Melihat angkitan di jakarta memang memprihatinkan, sangat tidak layak. ada yang bodynya sudah keropos, karatan, knalpotnya keluar asap hitam, suspensi tak pernah diperiksa jadi keras, remnya mendadak, dan lain-lain. Apakah memang pemilik bus tak bisa mengganti bus dengan yang baru?

memang penumpang butuh. dan di jakarta, bus sejelek apapun, tetap laku, daripada terlambat ke tempat kerja. Jam 8 pagi atau jam 5 sore, ibaratnya, bus asal bisa jalan, cukup. ini mungkin yang membuat para pemilik angkutan umum sayang untuk mengganti dengan mobil yang baru. "begini saja laku".

saya belum pernah ke jepang, seperti apa transportasinya, tapi melihat bus yang di ekspor ke Indonesia katanya bus bekas, tapi masih bagus. di sana sudah harus masuk pengepakan, dipakai di indonesia menajdi angkutan yang bagus. Berarti di sana bus yang baru seperti apa ya? Lihat juga KRL bekas dari jepang yang di sana kabarnya sudah tak layak pakai karena tahun operasinya sudah terlewati, di jakarta jadi KRL eksekutif. beda yan jepang samanegara kita.

Kapan jakarta punya angkutan umum yang manusiawi, cepat, aman, nyaman. bus trans jakarta memang sudah menuju ke arah itu. tapi belum didukung oleh sistem transportasi umum yang memadai. lepas dari trans jakarta kita masih harus menghadadapi bus-bus dan angkot yang liar. kalau hanya membangun trans jakarta, tanpa membereskan sistem transportasi umum, ya akan seperti ini terus. yang nyaman hanya kelas-kelas eksekutif, kelas ekonomi tetap sepertip pasar.

Kapan ya jakarta mempunyai angkutan umum senyaman trans jakarta kalau lagi longgar?

Wednesday, June 20, 2007

Jakarta Hujan

Sore ini Jakarta hujan. Hujan yang aneh, "UDAN SALAH MONGSO", kata orang tua. Menurut pelajaran geografi yang saya pelajari di SD, bulan Juni seharusnya musim kemarau: periode April - Oktober.

Tapi Jakarta tetap hujan, bahkan deras dan disertai angin kencang sekali. Saya yang berada dilantai 18 sebuah gedung sempat terhenyak ketika pintu berderit, dan kertas-kertas tersedot. Ternyata ada jendela yang terlepas. Hisapan angin begitu kuatnya, hingga kerai jendela ikut terhisap keluar. Hujan, mau pulang jadi maleas nih.

Fenomena apa ini ya?

Yang aku dengan sih ada fenomena yang namanya "La Nina". Ini siklus lima tahunan. Nama yang bagus. Cirinya basah, lawannya El Nino yang kering. Saya juga tidak tahu seperti apa la nina bekerja. Katanya sih berhubungan dengan tekanan di samudera pasifik, sehingga menyebabkan masih ada hujan walaupun jadwal musim kemarau.

kalau mengenai el nino saya pernah mengalami. Tahun 1997-1998, pas Indonesia terkena krisis ekonomi, terjadi kekeringan panjang dan kebakaran hutan. Harga-harga pada naik, pekerjaan susah, politik kacau balau, ekonomi morat-marit, kok masih kena kemarau panjang.

saya masih di desa, yang kalau menjelang subuh dinginnya minta ampun. minyak goreng sampai membeku seperti mentega. Rumpun-rumpun bambu pada menguning, kering. Sumur-sumur pada kering. Rumput-rumput di sawah pada kering. Pohon kelapa yang biasanya rajin kok ya tak banyak buahnya.

Itulah pertama kali terjadi kenaikan harga yang luar biasa. Beras mencapai 2500, minyak tanah naik 200 persen.

Tapi waktu itu ada keajaiban. Panen ikan. Desaku terletak di dekat pantai, walaupun bukan desa nelayan, jaraknya juga 3km dari pantai. waktu itu berton-ton ikan terdampar di pantai dekat kami. sepertinya ikan yang melakukan migrasi besar-besaran. mungkin kelelahan, atau kesasar dan ribuan yang terdampar. walaupun beras mahal, kami masih diberi ikan murah: 1 kg harganya cuma 300 rupiah.

jadilah tiap harikami makan ikan. Nasinya sedikit, ikannya banyak. Bandingkan dengan temp yang 1000 dapat 10, kelapa yang satu butir 2000, beras satu kilo 2500, dan ikan satu kilo 300.

yang kami lakukan ya menjual kelapa walau malas berbuah, untung kalau beras tak pernah kekurangan, kami keluarga petani. Untung juga untuk sayuran tak ikutan mati, masih bisa ditolong dengan disiram.

Apakah akan terjadi el nino lagi, dengan didahului hujan yang salah mongso?

saya tidfak tahu nih, ada yang bisa mnejelaskan gak, fenomena el nino seperti apa? ngeri deh kalau paceklik lagi.

dan hujan belum berhenti.....

Tuesday, June 19, 2007

Perjanjian Kerjasama Pertahanan Indonesia-Singapura. Adilkah?

Defence Cooperation Agreement (DCA) telah ditandatangani di Istana Presiden Tampaksiring, Bali pada bulan April 2007 yang lalu. Butuh perjuangan yang lama untuk membawa perjanjian yang termasuk dalam paket perjanjian extradisi ini. Singapura selalu menunjukan sikap tidak baik dengan menolak membahas isu ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Defence Cooperation Agreement (DCA) telah ditandatangani di Istana Presiden Tampaksiring, Bali pada bulan April 2007 yang lalu. Butuh perjuangan yang lama untuk membawa perjanjian yang termasuk dalam paket perjanjian extradisi ini. Singapura selalu menunjukan sikap tidak baik dengan menolak membahas isu ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Memang, Singapura sangat diuntungkan dengan banyaknya koruptor Indoensia yang begitu amannya bersembunyi di negara kota itu. Singapura jelas juga berkepentingan menjaga modal tetap aman dan tersimpan baik di bank-bank Singapura. Maka, kalau Singapura mau menandatangani perjanjian extradisi pasti mereka punya agenda atau mememinta imbalan yang begitu tinggi. Dan jangan heran kalau imbalannya menyerempet kedaulatan negara.

Dalam butir-butir kerjasama pertahanan disebutkan antara lain, Singapura berhak menggunakan tiga wilayah di Indoensia untuk latihan militer, test terbang, Penembakan rudal. Bukan hanya itu, Singapura juga diijinkan melakukan latihan dengan negara ketiga.

Beberapa poin perjanjian ini, antara lain: Indonesia menyediakan wilayah udara dan laut untuk latihan angkatan bersenjata Singapura. Ada tiga area: Area Alfa 1: tes kelaikan terbang, Check penanganan dan latihan terbang. Area Alfa 2: latihan matra udara. Area Bravo: Latihan manuver laut Angkatan Laut Singapura, Penembakan rudal.

Celah keamanan ada pada butir tambahan, Angkatan bersenjata Singapura berhak mengadakan latihan dengan negara ketiga dengan seijin Indonesia. Di sinilah kelemahan kita. Dengan teknologi yang uzur, kekuatan udara yang kurang, bagaimana menghadapi tekanan pihak ketiga yang masuk Indonesia?

Masih ingatkah, ketika terjadi manuver oleh pesawat F18 Amerika di atas pulau Bawean Jawa Timur, kita tak mampu berbuat apa-apa. TNI AU sempat mengirimkan 2 F16 untuk melihat atau memperingatkan(?). memang hanya melihat, karena yang terjadi kemudian justru kita yang dihalau pergi. Kalah banyak, kalah teknologi.

Apakah hal seperti ini akan kita biarkan terjadi lagi? Akankah harga diri terinjak-injak dan kedaulaan terancam?

Singapura memang sangat berkpentingan dalam hal ini. Dengan luas yang tidak seberapa, dengan kekuatan udara terkuat di Asia Tenggara, Singapura jelas butuh tempat yang luas untuk latihan militernya. Dengan diperbolehkanya mereka menggunakan wilayah kita, seperti kita memberi pintu masuk kepada pencuri.

Jadi, pemberantasan korupsi tetap menjadip rioritas, jangan dilupakan. Kesediaan Singapura menandatangani perjanjian extradisi juga arus diapresiasi. Namun jangan sampai untuk membereskan korupsi kita kehilangan harga diri, jangan sampai untuk mengambil yang hilang, kita justru kehilangan yang lebih besar, kedaulatan negara.

Memaafkan

kita sering pandai menasehati teman, tentang hidup, pacaran, teman, dll, seolah kita ahli dan tahu segalanya. sering walau kita belum pernah mengalaminya,- misalnya putus cinta-, dengan sok bijaksana menasehati kawan yang sedang putus sama pacarnya. dengan logika yang dipaksakan, padahal yang diajak bicara, sedang tak perlu logika, main perasaan.


kita sering pandai menasehati teman, tentang hidup, pacaran, teman, dll, seolah kita ahli dan tahu segalanya. sering walau kita belum pernah mengalaminya,- misalnya putus cinta-, dengan sok bijaksana menasehati kawan yang sedang putus sama pacarnya. dengan logika yang dipaksakan, padahal yang diajak bicara, sedang tak perlu logika, main perasaan.

kita tahu, untuk sembuh dari rasa sakit, tahu cara melupakan seseorang, tahu cara meleaskan semua, tapi kita sering enggan. sayang. kenangan yang ada, yang semu, namun bagi beberapa orang begitu berharga, menjadi barang yang harus dipertahankan. kita takut kalau melangkah kedepan kita akan kehilangan sesuatu (yang semua) yang pernah menjadi milik kita. dengan terus mengenangnya, kita berharap ada hiburan, memungut remah-remah kenangan bahagia di waktu lalu. waktu lalu, yang tak akan kembali, yang walau kita diberi kesempatan sekali lagi, belum tentu kita dapat melewati sesuai yang kita harapkan.

saat dimana kita merasa sebagai orang paling malang sedunia, sehingga pelampiasannya misalnya dengan marah-marah tanpa sebab biar orang lain tahu, 'aku sedang sedih, berempatilah', atau mengurung diri dalam kamar, takmau makan, tak mandi, tak sekolah, bisar seisi rumah tahu, aku sedang putus cinta, sedih berat, sehingga seisi rumah harus meperhatikan kita. menjadi korban, atau mengorbankan. tak makan, melukai diri, atau bunuh diri, salah satunya. cari perhatian yang konyol.

padahal hanya kita yang dapat menyembuhkan sakit hati. kita bisa menahannya seminggu, sebulan, atau seumur hidup menahan dendam dan rasa penyesalan tak mendapat sesuai yang diangankan. memaafkan adalah tindakan yang baik, menyembuhkan. memaafkan orang-orang yang telah khilaf sehingga melukai kita, bagaimanapun mereka juga manusia biasa, bisa salah. terus-terusan menimpakan kesalahan pada orang lain hanya akan membuat luka tak sembuh-sembuh, seperti menggores luka yang hampir sembuh, terus berdarah dan berdarah. memaafkan berati menerima kenyataan hidup, dan siap memulai hidup baru. termasuk memaafkan diri sendiri, kita juga manusia, bisa salah.

kita tahu banyak, namun sering tak berkutik kalau kita yang tertimpa. hilang semua pertimbangan logika, perasaan dengan segala atributnya yang bermain, sedih, marah, benci, dendam. yang sering membuat diri kita begitu sepi, sendiri. seolah semua orang tak lagi meperhatikan kita, sahabat yang dulu baik tiba-tiba terasa menjadi 'kering' dan apa adanya, teman-teman yang biasanya ramah seolah berubah, dan alam yang begitu indah malah menakutkan. sepi, sendiri justru jadi pilihan.

menghubungi teman-teman, atau mantan terdahulu. dan hasilnya adalah kesedihan lagi, cemburu, ternyata orang yang pernah kita cintai sedang bersama orang lain, yang tiba-tiba memutus telpon, sorry ya, ada cowokku, nanti malam aja telponnya.

kembali lagi, yang salah adalah pikiran kita. relativitas pikiran. bandingkan, kita sering asyik, gembira hanya berjalan di jalanan panas berdebu dengan seseorang yang kita sayangi. di lain waktu , kita justru menangis, waktu melihat banyak pasangan berbahagia, kita tak bisa membaginya dengan orang yang kita cinta. dia tak ada.

17.14

150306, 12.37

ada yang bilang, kesepian, tempat tersepi adalah relung hati tanpa cinta (:dari pengarang teenlit semarang). kita bisa berada dalam keramaian luar biasa, tapi merasa kesepian. pekerjaan perasaan, (ego kali ya), yang menyuntikkan 'program' ke hati kita agar kita merasa sebagai orang yang sepi, dan butuh sesuatu. seperti pepatah, orang miskin bukan lah semata-mata yang tak punya uang, tapi yang selalu merasa kurang akan hartanya. relativitas hati. sesuatu yang sama dirasakan berbeda.

itulah manusia, selalu merasa tak puas dengan apapun yang didapatkan, uang, pekerjaan, kesenangan, ketenaran, dll. selalu mengangankan yang lebih, sering ke awang-awang hingga tak berpijak pada dunia kenyataan. seperti kesepian hati. tidak rela, 'nerima' dengan kondisi yang dihadapi, mengharapkan sesuatu yang masih berupa impian, tapi seolah-olah sudah didapatkan.

seperti mengeluh, siang-siang kepanasan naik bus kota, terus-terusan menggerutu, andai punya mobil pribadi pasti tak kepanasan. terus menggerutu seolah-olah seudah punya mobil dan tidak dibawa. apalagi orang yang kesepian karen cinta, lagi bener-bener kosong dan hampa. pergi ke tempat wisata, sendirian: andai dia ada di sisiku, aku pasti bahagia. pergi melihat poster film, andai dia ada kita pasti nonton bareng. malam hari melihat bulan, andai dia ada di sisiku, duduk berdua, bercerita, langkah indahnya. malam tahun baru sendirian, andai dia ada di sini. dan andai-andai-andai...... tak pernah bersyukur. terus menggerutu.

kita kepanasan naik bus kota yang penuh sesak, karena kenyataannya kita tak punya mobil pribadi, tapi sudah beruntung, punya ongkos naik bus. seandainya dia ada di sini, kenyataannya kita tak lagi pacar, atau sudah puitus dengan seseorang yang terus membayangi. tak rela, kenapa dia pergi, tak rela-kenapa aku tak unya mobil pribadi. tak rela, dan tak rela. tak menerima kenyataan.

membayangkan suatu impian, yang hanya impian, dan sudah dianggap kenyataan. kembali ke bumi, jangan terus melayang. lihatlah kenyataan, terimalah sebagai bagian dari sejarah. ada yang bilang, 'true life is always the life of this moment'. bukan dulu, bukan masa depan. dulu tinggalah kenangan, masa depan siapa bisa menjamin?

sakit hati disebabkan karena kita tak bisa memaafkan, kesepian disebabkan karena kita terlalu tinggi membayangkan, tak menerima kenyataan (tak memaafkan realita). memaafkan, menerima, dan siaplah hidup dengan lebih santai. kalau tak ada lagi yang harus di kejar, kita bisa santai menikmati hidup sambil minum teh hijau hangat.

12.54

Mencintai atau Sekedar (?)

pernah patah hati? sakit sekali rasanya. mengapa bisa menimpaku, mengapa kau tega melakukan itu, dan mengapa 'kesenanganku' hilang begitu cepat?

pernah patah hati? sakit sekali rasanya. mengapa bisa menimpaku, mengapa kau tega melakukan itu, dan mengapa 'kesenanganku' hilang begitu cepat?

pernah merasakan jatuh cinta (hasrat yang begitu menggebu?). inginnya ketemu, tiap hari disisinya, melewati segala rasa-waktu-suasana-bersama.

pernah punya mantan tapi masih berhubungan? masih telpon-telponan, sms an, atau bahkan ketemuan? apa artinya ini?

orang yang putus cinta pasti pernah merasakan sakit, dan salah satu yang kena sasaran di salahkan adalah mantan pasangan, sebagai tak setia, pembohong, dll. namun perasaan sayang ( atau apalah) sering membuat kita memaafkan semua kesalahannya. dia juga manusia biasa, kita juga pernah salah seperti itu, kalau kita yang di posisinya belum tentu kita bisa setia.

memaafkan, sehingga kita masih menjalin hubungan (rahasia) dengannya. telpon malam, email, bahkan ajakan ketemuan ( selingkuh). benarkah kita telah memaafkannya, benarkah kita mencintainya?

dia, mantan, telah menjadi milik orang lain, memilih yang lain, sudah menjadi alasan yang sangat kuat untuk tak lagi mengingatnya. menjalin hubungan dengannya lagi juga akan bertabrakan dengan beberapa pertanyaan: benarkah kita mencintainya, dan bagaimana perasaan pacar resmi dia kalau dia tahu, bagaimana kalau kita pada posisi yang dikhianati, bagaimana harga dirimu kalau dia tahu, apa pertanggungjawaban kamu terhadap hati nuranimu?

benarkah juga kita telah memaafkannya? yang masih tak terima dengan apa yang telah terjadi, yang terus menanyakan, kenapa kau dulu mengkhianatiku? atau ngambeg kalau lagi telpon kemudian di putus tiba-tiba karena ada pacarnya. kalau kondisinya seperti ini, apakah kita telah memaafkan?

mencintai berarti mencintai, tak merusak, tak mengotori. apakah mengajak selingkuh termasuk mencintai? "aku masih mencintaimu, aku kangen kamu, mau ketemu". mengajak selingkuh berarti menjerumuskan dia dalam posisi sangat sulit. mengkhianati pasangan, yang berarti menurunkan harga dirinya, dan menunjukkan bahwa dia tak setia. apakah kalau ketahuan kemudian dia minta pertanggungjawaban kita akan menerima? (ya terpaksa, mungkin itu jawabannya).

dilematis? sebenarnya tidak. kalau kita mau jujur pada diri sendiri, berdamai dengan kenyataan. mantan, sedekat apapun dulu, semesra apapun, sekuat apapun kenangan yang pernah dibuat, tetaplah mantan. dulu iya, sekarang?

jujur bahwa hati kita berontak kalau melakukan sesuatu yang melanggar. mencintai tak bisa sekaligus menjerumuskan. perasaan suka kalau ada, harus dikaji ulang, benarkah itu cinta, ataukah sekedar nafsu petualangan?

jujur pada nurani, jujur pada diri sejati. mencintai (atau sekedar?)



Friday, June 15, 2007

Teh, Menangkis Kanker Kulit

Penelitian terbaru di Amerika menemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi secangkir teh setiap malamnya memiliki resiko lebih rendah terserang dua bentuk umum kanker kulit yaitu squamous cell dan basal cell carcinoma. Studi ini dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 2200 orang dewasa.

Penelitian terbaru di Amerika menemukan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi secangkir teh setiap malamnya memiliki resiko lebih rendah terserang dua bentuk umum kanker kulit yaitu squamous cell dan basal cell carcinoma. Studi ini dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 2200 orang dewasa.

Wanita dan pria yang secara rutin meminum secangkir atau lebih dari secangkir teh tiap harinya memiliki resiko 20 persen sampai 30 persen lebih rendah untuk terserang kanker tersebut dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh.Namun penemuan ini tidak berlaku untuk peminum teh yang juga berjemur di matahari untuk sunbathing.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Judy R. Rees of Dartmouth Medical School di Lebanon, juga semakin menguatkan fakta bahwa teh dapat mengurangi resiko kanker kulit. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dr. Judy R. Rees, ia menemukan bahwa meminum teh dapat mengurangi resiko terserang kanker kulit jenis melanoma. Melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit yang paling mematikan.

Teh dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh yang dapat menghambat kerusakan kulit akibat radiasi sinar UV. Antioksidan yang terdapat di dalam teh dikenal dengan nama EGCG. EGCG ini telah terbukti dapat mengurangi sinar UV yang masuk ke dalam kulit. Menurut para peneliti, antioksidan yang terdapat di dalam teh sangat cukup untuk menghambat kerusakan kulit akibat sering terpapar sinar matahari. [sumber:infowanita.com]

Wednesday, June 13, 2007

Purworejo, 1.601 Siswa Dinyatakan Tak Lulus UN

Purworejo, CyberNews. Sebanyak 1.601 siswa atau 16,08 persen peserta ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK di Kabupaten Purworejo dinyatakan tidak lulus. Dari total peserta 9.951, yang lulus UN sebanyak 9.951 atau 83,92 persen. Hasil pengumuman tersebut diketahui, Rabu (13/6) malam setelah diambil panitia UN Purworejo dari Dinas Pendidikan Provinsi. Malam itu juga sejumlah kepala sekolah langsung mengambil amplop yang berisi pengumuman.

Purworejo, CyberNews. Sebanyak 1.601 siswa atau 16,08 persen peserta ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK di Kabupaten Purworejo dinyatakan tidak lulus. Dari total peserta 9.951, yang lulus UN sebanyak 9.951 atau 83,92 persen. Hasil pengumuman tersebut diketahui, Rabu (13/6) malam setelah diambil panitia UN Purworejo dari Dinas Pendidikan Provinsi. Malam itu juga sejumlah kepala sekolah langsung mengambil amplop yang berisi pengumuman.

Secara terperinci, peserta UN SMA/MA berjumlah 3.834, yang lulus berjumlah 3.445 atau 89,9 persen dan yang tidak lulus berjumlah 389 atau 10,2 persen. Sedangkan peserta SMK keseluruhan berjumlah 5.728, yang dinyatakan lulus 4.516 atau 78,8 persen dan yang tidak lulus berjumlah 1.212 atau 21,2 persen.

Dengan demikian, jumlah peserta yang tidak lulus sebagian besar peserta dari SMK. Kendati demikian, secara umum angka kelulusan tahun ini sebesar 83,92 persen meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 78 persen.

“Kami sangat bersyukur angka kelulusan di sini bisa melampaui target kami 80 persen. Bahkan meningkat cukup banyak dibanding tahun lalu,” ujar Kasie SLTP/SMA Burhanuddin yang juga wakil ketua panitia UN kemarin malam.

Lebih lanjut diungkapkan Burhanuddin, pengumuman kepada walimurid besar kemungkinan tidak serempak. Ini dikarenakan sekolah telah menjadwalkan pengumuman pada tanggal 16 Juni, sementara pengumuman dari provinsi jauh lebih cepat dari jadwal semula.

Dinas Pendidikan mempersilahkan kepada masing-masing sekolah untuk mengumumkan. Pihak sekolah tidak diharuskan mengumumkan pada tanggal 16 Juni. “Jika ada yang sudah mau mengumumkan tanggal 14 (kemarin) kami persilahkan. Hanya batas maksimalnya tanggal 16 Juni,” katanya.

Namun, sejak tanggal 14 Juni Dinas Pendidikan sudah meminta bantuan aparat keamanan untuk mengamankan suasana dari kemungkinan ekses negatif pengumuman. Terutama di lingkungan sekolah yang mengumumkan lebih awal.

Sejumlah kepala sekolah kemarin malam mengatakan, meskipun penguman dari provinsi sudah turun, namun mereka tetap akan mengumumkan hasil UN tersebut sesuai jadwal semula.

Pertimbangannya, jika diajukan pihak sekolah banyak yang belum siap. Terutama menyangkut pemanggilan walimurid yang terlanjur dijadwalkan tanggal 16 Juni sekaligus kegiatan perpisahan.

Sementara kepada para siswa yang dinyatakan lulus, Dinas Pendidikan mengimbau agar tidak meluapkan kegembiraannya dengan cara berlebihan. “Syukur harus. Tapi tidak perlu melakukan aksi coret-coretan,” sarannya.( suaramerdeka//nur kholiq/Cn08)

Wednesday, June 06, 2007

coba 2

Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Mas'ud pada masa remaja saat dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Mu'aith). Namun, berapa persen dari penduduk muslim di seluruh dunia ini – terlepas dari kemampuan ekonominya – yang punya kebiasaan minum susu kambing? Atau lebih spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini yang tahu akan manfaat susu kambing?


Susu kambing adalah minuman yang tidak kalah bergizinya dibandingkan dengan susu sapi. Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yang sering dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang yang mengkonsumsi susu kambing.

Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya mengapa dalam riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, dan bukan susu sapi!

Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum disadari oleh kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yang merupakan penduduk muslim terbanyak di dunia.

Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat, di Indonesiapun susu sapi dan berbagai produk olahannya lebih memasyarakat dan lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dengan susu kambing.

Sunnah Rasulullah yang telah dilupakan
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan pada akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing kembali. Karena dalam memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran Islam seorang muslim diperintahkan Allah SWT. untuk meneladani Rasulullah saw. (QS. 33: 21)[1], maka dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani semaksimal mungkin seluruh sikap dan perilaku sehari-hari Rasulullah – termasuk kebiasaan makan dan minumnya – mengalami masa awal yang asing dan masa kemudian yang asing pula. Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Mas'ud pada masa remaja saat dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Mu'aith)[2]. Namun, berapa persen dari penduduk muslim di seluruh dunia ini – terlepas dari kemampuan ekonominya – yang punya kebiasaan minum susu kambing? Atau lebih spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini yang tahu akan manfaat susu kambing?

Sulit untuk menemukan adanya data statistik aktual tentang jumlah konsumsi susu kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara yang penduduknya sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional tentang produksi, konsumsi dan kebutuhan susu ternak yang didokumentasikan dengan baik adalah untuk susu sapi[3]. Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah populasi ternak ruminant kecil (kambing dan domba) yang dibedakan tujuan produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu).

Namun, dari data yang tersedia3 nampak bahwa produsen susu kambing yang paling produktif (dalam kg susu/ekor/tahun) di dunia adalah negara Eropa Barat dan Timur yang sebagian besar penduduknya non-muslim seperti misalnya Perancis (400), Rusia (125), Spanyol (121), Italia (115), dan Yunani (78). Sedangkan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim seperti Aljazair (47), Irak (35), Sudan (31), Turki (30), Pakistan (17) dan Indonesia (15) produktifitas susu kambingnya sangat rendah. Juga dari muamalah penulis dengan sesama muslim, baik bangsa sendiri maupun bangsa asing yang tinggal di Jerman, dan dari pengamatan terhadap ketersediaan susu sapi dan susu kambing di pasar, toko maupun pusat-pusat perbelanjaan diduga kuat bahwa jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: tidak banyak. Sebagaimana di berbagai aspek kehidupan lainnya (politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan/keamanan) rupanya dalam hal kebiasaan makan dan minumpun kaum muslimin masih dikuasai oleh arus pemikiran dan politik negara-negara barat.

Padahal Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qur'anul Karim: „Maka makanlah yang halal lagi baik (thoyyib) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah“ (QS. 16 :114). Kebanyakan kaum muslimin baru tiba pada tahap halal, belum sampai tahapan thoyyib. Padahal kalau kita menganalogikan dengan kedudukan sholat wajib dan membayar zakat yang selalu diperintahkan Allah secara bersama-sama dalam sebuah ayat (contohnya di dalam QS. 2: 83, 5: 12, 19: 55 dan 21: 73) untuk menunjukkan pentingnya hal yang kedua yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari hal yang pertama (riwayat Abu Bakar Ash Shiddiq r.a. memerangi kaum muslimin yang enggan membayar zakat meskipun mereka tidak meninggalkan sholat)[4], maka semestinya pengetahuan mengkonsumsi makanan dan minuman yang thoyyib pun tidak boleh dipisahkan dari yang halal. Maka hendaknya kita tidak berpuas diri dengan mengetahui makanan dan minuman yang halal saja, melainkan hendaknya kita juga menambah pengetahuan kita akan ke-thoyyib-an makanan dan minuman halal, termasuk susu.

Kontroversi Susu Kambing dan Susu Sapi
Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena potensinya sebagai sumber protein dan kalsium yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Bahkan sebagai sumber kalsium - dengan pola makan masyarakat yang umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya - nyaris susu tak bisa digantikan dengan bahan makanan lainnya[5]. Oleh karena itu, pada umumnya ahli pangan dan gizi sangat menganjurkan untuk minum susu setiap hari. Namun, seorang ahli pangan yang sangat memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan dan proses timbul dan sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W. Walker telah membuktikan bahwa susu – kecuali susu kambing segar – adalah bahan makanan yang paling banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia[6]. Beliau juga mengamati bahwa susu yang paling cocok untuk dikonsumsi manusia (selain bayi yang belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing segar. Dinyatakannya pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak nilai fisiologis susu kambing dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena merangsang timbulnya lendir yang berlebihan – suatu hal yang sangat kontroversial bagi ahli gizi dan teknologi pengolahan pangan pada umumnya.

Di antara gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari mengkonsumsi susu sapi adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi (misal alergi serbuk sari) dan tuberkulosis6, meskipun pada umumnya ahli gizi dan dokter berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber berbagai macam antibodi untuk melawan penyakit[7].

Allah SWT. telah berfirman bahwa susu adalah minuman yang disediakan-Nya bagi manusia (QS. 16: 66, 23: 21). Allah juga menyebutkan bahwa minuman susu itu mudah ditelan oleh manusia. Dalam istilah ilmu gizi tentunya mudah ditelan ini maksudnya adalah mempunyai arti fisiologis yang baik. Tidak mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dengan menunjukkan sumber minuman yang justru menimbulkan berbagai macam penyakit. Maka dalam kontroversi manfaat ataukah kerugian yang akan kita rasakan sesudah mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh, bukan hanya untuk satu jenis gangguan kesehatan semata. Kalau dikatakan susu sapi bisa menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu, sedangkan di sisi lain status kesehatan orang yang bersangkutan tidak dimonitor secara menyeluruh (misal alergi tetap ada dan berat badan semakin bertambah tanpa bisa dikontrol), maka boleh jadi memang ada manfaat dari susu sapi bagi kesehatan manusia di samping banyak mudhorot yang ditimbulkannya. Ini mirip dengan yang telah berlaku bagi minuman keras (khamr), tapi dalam khamr ini Allah jelas-jelas telah membongkar rahasianya dengan berfirman bahwa di dalam khamr memang bisa ditemui ada manfaatnya (paradoks Perancis dengan khamr anggur merahnya), namun kemudhorotannya jauh lebih besar. Dengan demikian maka besarnya konsumsi susu sapi oleh kaum muslimin selama ini bisa jadi hanya disebabkan oleh keterbatasan ilmu manusia yang keliru dalam menafsirkan ayat tentang susu dalam Al Qur'an sebagai susu ternak apa saja termasuk sapi, sedangkan seharusnya adalah susu kambing. Bukti-bukti ilmiah tentang manfaat susu kambing terhadap kesehatan sebetulnya telah diperoleh manusia 3,6,[8],[9] hanya saja secara umum publikasinya masih kalah dibandingkan dengan susu sapi3.

Kesiapan Teknologi Pendukung Produksi Susu Kambing
Sesudah mengetahui sangat banyaknya manfaat susu kambing dibandingkan dengan susu sapi, maka tentu timbul pertanyaan: Mengapa di Indonesia sulit dijumpai produk susu kambing di toko-toko atau di supermarket- supermarket? Bukankah kambing bisa hidup di iklim negara kita? Apakah memang budidaya kambing itu sulit alias tidak prospektif dari sudut pandang ekonomi? Telah diteliti bahwa budidaya kambing sangat potensial dan realistis untuk dikembangkan di negara-negara yang sedang berkembang dengan iklim tropis3.

Dari Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Ternak di Bogor dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di Indonesia sangat cocok bagi budidaya kambing dari jenis yang bisa dijadikan sekaligus pemasok susu dan daging, yakni peranakan antara kambing kacang dan kambing Etawah yang berasal dari India dan dikenal dengan kambing PE[10]. Dalam laporan penelitian itu disarankan agar ternak kambing yang jantan dibesarkan untuk dimanfaatkan dagingnya, sedangkan ternak yang betina dibesarkan untuk diambil susunya. Diperhitungkan bahwa satu ekor kambing PE dapat mencukupi kebutuhan protein hewani asal susu untuk sebuah keluarga dengan 5 orang anggota keluarga. Budidaya kambing PE ini sudah menunjukkan keberhasilan di beberapa daerah sehingga sangat potensial untuk dijadikan proyek nasional bagi negara kita yang mayoritas penduduknya masih sangat rendah status gizi dan kemampuan ekonominya.

Jadi, apa lagi yang perlu kita tunggu? Di satu sisi kita dapat menaikkan taraf kesehatan masyarakat dengan menyediakan sumber protein hewani yang halal dan thoyyib, dan menaikkan taraf ekonomi rakyat di pedesaan-pedesaan melalui usaha budidaya kambing ini. Di sisi lain kita dapat melestarikan salah satu sunnah Rasulullah yang telah banyak dilupakan orang di negara yang mayoritas penduduknya muslim. Kita bisa mengambil pelajaran dari negara tetangga kita Malaysia yang telah sukses lebih dahulu dalam mempromosikan pentingnya peran susu kambing ini secara profesional[11].

Oleh karena itu sudah saatnya para ahli teknologi pengolahan pangan, ahli gizi, ekonom, ahli budidaya ternak dan jajaran pimpinan di pemerintahan memikirkan lebih serius lagi dan saling bekerja sama dalam memasyarakatkan peran penting susu kambing ini dan meningkatkan produksinya. Dalam hal ini ada dua hal penting yang perlu mendapatkan prioritas: peningkatan produksi susu dengan tetap memperhatikan kesehatan ternak dan lingkungan, dan peningkatan keamanan/higiene susu, terutama karena manfaat kesehatan susu kambing sangat berkurang akibat pemanasan, sedangkan pada umumnya untuk keamanan dan pengawetan produk susu perlu dipanaskan.

Karlsruhe (Jerman), 20 April 2003